Trend, Current Issue dan Kecenderungan dalam Keperawatan Jiwa
Trend atau Current Issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting.
Ada beberapa Trend penting yang menjadi perhatian dalam Keperawatan Jiwa, diantaranya adalah masalah berikut:- Kesehatan Jiwa Dimulai Masa Konsepsi
Di Indonesia banyak gangguan jiwa dimulai pada usia 19 tahun dan jarang sekali melihat fenomena masalah sebelum anak lahir. Perkembangan terkini menyimpulkan bahwa berbicara masalah kesehatan jiwa harus dimulai dari masa konsepsi, malah harus dimulai dari masa pra-nikah.
Banyak penelitian yang menunjukkan adanya keterkaitan masa dalam kandungan dengan kesehatan mental dan fisik seseorang di masa yang akan datang.
Tahun 1988, Mednick dkk menghidupkan teori perkembangan neurokognitif, yang menyebutkan bahwa pada penderita skizofrenia terjadi kelainan perkembangan neurokognitif sejak dalam kandungan. Beberapa kelainan neurokognitif seperti berkurangnya kemampuan dalam mempertahankan perhatian, membedakan rangsang suara yang berurutan, working memory, dan fungsi-fungsi eksekusi sering dijumpai pada penderita skizofrenia.
Dipercaya kelainan neurokognitif diatas didapat sejak dalam kandungan dan dalam kehidupan selanjutnya diperberat oleh lingkungan. Misalnya, tekanan berat dalam kehidupan, infeksi otak, trauma otak atau terpengaruh zat-zat yang mempengaruhi fungsi otak seperti narkoba. Kelainan neurokognitif yang telah berkembang ini menjadi dasar dari gejala-gejala skizofrenia seperti halusinasi, kekacauan proses pikir, waham/delusi, perilaku yang aneh dan gangguan emosi.
Kelompok lain adalah mereka yang berasal dari keluarga yang banyak menderita skizofrenia serta mengalami beberapa gejala psikiatri ringan. Hingga kini faktor genetik dipercaya mempunyai peran yang besar dalam etiologi penyakit. Beberapa penelitian genetik yang menggunakan kelainan neurokognitif sebagai fenotip menunjukkan hasil yang positif. Ini sejalan dengan teori bahwa gangguan neurokognitif disebabkan oleh kelainan genetik. - Trend Peningkatan Masalah Kesehatan Jiwa
Masalah jiwa meningkat di era globalisasi. Penderita tidak lagi didominasi masyarakat kelas bawah. Kalangan pejabat dan masyarakat lapisan menengah keatas, juga tersentuh gangguan psikotik dan depresif.
Sebagian besar tidak mampu mengelola stress. Musibah/Bencana alam, kehilangan orang tua/terdekat, masalah keluarga, beban hidup yang semakin berat, kondisi lingkungan sosial yang semakin keras dan ada juga kasus yang mengalami post power syndrome akibat dipecat atau mutasi jabatan - Kecenderungan Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menurut Prof.Dr.dr.Aris S.,SpKj(K).
Prof. Dr. dr. Aris Sudiyanto, SpKj (K). - Gangguan fisik, biologis atau organik. Penyebabnya antara lain berasal dari faktor keturunan, kelainan pada otak, penyakit infeksi (tifus, hepatitis, malaria dll), kecanduan obat dan alkohol, dll
- Gangguan mental, emosional atau kejiwaan. Penyebabnya, karena salah dalam pola pengasuhan (pattern of parenting) hubungan yang patologis diantara anggota keluarga disebabkan frustasi, konflik dan tekanan krisis
- Gangguan sosial atau lingkungan. Penyebabnya dapat berupa stressor psikososial (perkawinan, problem orang tua, hubungan antar personal dalam pekerjaan atau sekolah, dilingkungan hidup dalam masalah keuangan, hukum, perkembangan diri, faktor keluarga, penyakit fisik, dll).
- Kecenderungan Situasi di Era Global Era globalisasi adalah suatu era dimana tidak ada lagi pembatas antara negara-negara khususnya di bidang informasi, ekonomi dan politik. Perkembangan IPTEK yang begitu pesat dan perdagangan bebas yang merupakan ciri era ini, berdampak pada semua sektor, termasuk sektor kesehatan. Saat ini pemberi pelayanan kesehatan (Care Provider) termasuk kesehatan jiwa harus mampu bersaing, karena konsumen akan memilih pemberi pelayanan yang lebih berkualitas yang bisa menjamin kesembuhan mereka.
Perawat jiwa sebagai pemberi asuhan keperawatan jiwa kepada klien merupakan bagian dari total pelayanan di Rumah Sakit. Karena itu mereka juga dituntut untuk mampu memberikan asuhan keperawatan yang professional dan dapat mempertanggung jawabkan asuhan yang diberikannya secara ilmiah.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perawat dituntut senantiasa mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan yang dalam hal ini adalah ilmu pengetahuan dan teknologi dalam keperawatan jiwa. Untuk itu, riset-riset di bidang keperawatan jiwa harus dikembangkan terutama riset keperawatan jiwa klinik. Agar perawat mampu melakukan hal tersebut diatas, disamping mereka harus mempunyai pengetahuan tentang metode penelitian, mereka juga harus mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan serta trend dan issue dalam pelayanan keperawatan jiwa baik secara nasional, regional maupun global.
Sekarang ini dunia sedang dilanda perubahan yang besar dalam berbagai aspek, baik ekonomi, politik dan industri pelayanan kesehatan. Perubahan ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat, terutama teknologi dibidang informasi. Konsekuensinya, muncullah apa yang disebut dengan era pasar bebas, dimana terjadi persaingan yang amat ketat dalam merebut pasar (Kompas, 08 Agustus 2001).
Untuk mampu bersaing di era ini, profesionalisme dan keahlian menjadi kunci utama, karena persaingan yang dihadapi tidak lagi bersifat lokal tapi internasional.
Terjadinya pertukaran perawat lintas negara menyebabkan tingginya kesempatan bagi perawat jiwa untuk bekerja di luar negeri. Perawat jiwa dalam era global harus membekali diri dengan bahasa internasional, kemampuan komunikasi dan pemanfaatan teknologi komunikasi, skill yang tinggi dan jiwa entrepreneurship.
- Globalisasi dan Perubahan Orientasi Sehat
Empat ciri pembentuk dari struktur masyarakat sehat:- Masyarakat sehat adalah suatu masyarakat yang didalamnya tak ada seorang manusia pun yang diperalat oleh orang lain, tetapi selalu menjadi tujuan dirinya. Oleh karena itu, seharusnya tak ada seorang pun yang diperalat/memperalat diri sendiri, dimana manusia itu menjadi pusat dan semua aktivitas ekonomi maupun politik diturunkan pada tujuan perkembangan diri manusia.
- Suatu masyarakat yang sehat mendorong aktivitas produktif setiap warganya dalam pekerjaannya merangsang perkembangan akal budi dan lebih jauh lagi, ia mampu membuat manusia untuk mengungkapkan kebutuhan batinnya berupa seni dan perilaku normatif kolektif
- Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang terhindar dari sifat-sifat rakus, eksploitatif, pemilikan berlebihan, narsisme, tak mendapat kesempatan untuk dimanfaatkan dalam meraup keuntungan material tanpa batas atau untuk semata-mata gengsi seseorang
- Masyarakat sehat adalah kondisi masyarakat yang memungkinkan orang bertindak dalam dimensi-dimensi yang dapat dipimpin dan di observasi. walaupun ia menjadi partisipan aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat, selain sebagai tuan atas hidupnya sendiri.
Untuk mewujudkan struktur masyarakat sehat, maka kuncinya tidak lain adalah setiap kita harus melakukan peningkatan kualitas hidup yang dapat menjamin terciptanya kondisi sehat yang sesungguhnya. Mandiri dan tidak bergantung pada orang lain merupakan orientasi paradigma kesehatan jiwa yang sangat penting.
- Kecenderungan Penyakit Jiwa
- Meningkatnya post traumatik sindrom
- Meningkatnya masalah psikososial
- Trend bunuh diri pada anak dan remaja
- Masalah AIDS dan Napza
- Pattern of Parenting
- Presfektif life span history
- Kekerasan
- Masalah ekonomi dan kemiskinan
Bagaimana Profesi Keperawatan Mental, Psikiatri di Indonesia Menghadapinya?
Dalam menghadapi trend dan issue yang berkembang, profesi keperawatan mental psikiatri di Indonesia telah melakukan berbagai upaya seperti membuat standar praktek keperawatan jiwa di Rumah Sakit, membuat model praktek keperawatan professional (MPKP) di Rumah Sakit Jiwa dan mengadakan berbagai pelatihan sepertti pelatihan asuhan keperawatan jiwa dan pelatihan "clinical instructur" bagi perawat mental psikiatri. Akan tetapi, mungkin masih banyak yang perlu dibenahi dan ditingkatkan agar mampu menghadapi segala tantangan di masa depan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus menjadi perhatian profesi keperawatan mental psikiatri dalam menghadapi Trend dan Issue pelayanan keperawatan mental psikiatri di era globalisasi:
- Sehubungan dengan Trend masalah kesehatan utama dn pelayanan kesehatan jiwa secara global, maka fokus pelayanan keperawatan jiwa sudah saatnya berbasis pada komunitas (Community Based Care) yang memberi penekanan pada preventif dan promotif
- Sehubungan dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, perlu peningkatan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan cara mengembangkan institusi pendidikan yang telah ada dan mengadakan program spesialisasi keperawatan jiwa. Tak kalah pentingnya adalah meningkatkan penelitian tentang keperawatan mental psikiatri, terutama keperawatan jiwa klinik.
- Dalam rangka menjaga mutu pelayanan yang diberikn dan untuk melindungi konsumen, sudah saatnya ada "license" bagi perawat yang bekerja di pelayanan.
- Sehubungan dengan adanya perbedaan latar belakang budaya kita dengan narasumber, yang dalam hal ini kita masih mengacu pada negara-negara barat terutama Amerika, maka perlu untuk menyaring konsep-konsep kperawatan mental psikiatri yang didapatkan dari luar. Estin (1999), menekankan bahwa untuk membina Trust dan hubungan terapeutik dengan klien dan untuk mencegah penundaan dalam mendiagnosa kebutuhan klien, perawat perlu memahami budaya, nilai-nilai, kepercayaan dan sikap klien terhadap penyakitnya.
Thanks for the informations
ReplyDeleteSemoga bermanfaat
Delete